MATAN RISALAH RUSLANIYAH
Berkata Syekh
Ruslan:
1) KULLUKA
SYIRKUN KHOFIYUN .
[Keseluruhanmu adalah syirik yang samara].
2) WA
MAA YUBAYYINU LAKA TAUHIDUKA ILLA IDZA KHOROJTA ‘ANKA.
[Dan tidak akan bisa nyata bagimu tauhidmu itu kecuali kamu keluar dari
dirimu sendiri].
3) KULLAMAA
AKHLASHTA YAKSYIFU LAKA ANNAHU HUU LAA ANTA TASTAGHFIRU MINKA
[ketika kamu dapat melepaskan dirimu darimu, maka akan tampak bagimu
bahwa sesungguhny Dia adalah Dia, bukan dirimu yang mohon ampunan darimu].
4) WA
KULLAMA WAJADTA NAU’AN MINHA, BAANA LAKAS SYIRKU FATAJIDUHU FII KULLI WAQTIN
TAUHIDUN AUW IMANUN.
[Pada saat kamu temukan satu macam dari itu, maka syirik nyata bagimu;
maka kamu temukan syirik itu pada setiap saat
berupa tauhid atau iman].
5) WA
KULLAMAA KHOROJTA MINHU, ZAADA IAMAANUKA. WA KULLAMAA KHOROJTA MINHU, ZAADA
YAQINUKA. YAA ASIRUS SYAHWATI WAL ‘IBADAH YAA ASIRUL MAQOMATI WAL MUKAASYAFATI,
ANTA MGHRURUN ANTA MASYGUULUN BIKA ‘ANHU. AINAL ISYTIGHOLU BIHI ‘ANKA, WAHUA
JALLA WA ‘AZZA HADLIRUN NAADHIRUN, WAHUA MA’AKUM AINAMAA KUNTUM FI(DU)NYA WAL
AAKHIROH.
[Ketika kamu keluar dari dirimu, maka bertambahlah imanmu. Dan ketika
kamu keluar dari dirimu, maka bertambahlah yakinmu. Wahai tahanan syahwat dan
ibadah! Wahai tahanan makom (kedudukan) dan mukasyafah (pengetahuan)! Kamu tertipu
dan tersibukan dengan dirimu sendiri (sehingga) jauh dari-Nya. Kapan dan dimana
kamu sibuk dengan-Nya (hingga) kamu jauhi dirimu? DIA Yang Maha Mulya dan Agung
(selalu) hadir dan melihat, DIA bersamamu dimanapun kamu berada di dunia dan
akhirat].
6) IDAA
KUNTA MA’AHU HAJABAKA ‘ANKA ,
WA IDZAA KUNTA MA’AKA ISTA’BADAKA
LAHU.
[Ketika kamu bersama-NYA, DIA akan menghalangimu darimu. Dan ketika kamu
bersamamu, maka DIA akan menjadikanmu hamba bagi diri-NYA].
7) AL
IMANU KHURUJUKA ‘ANHU. WAL YAQINU KHURUJUKA ‘ANKA.
[Iman itu keluarmu dari-NYA. Dan yakin itu keluarmu darimu].
8) WA
IDZAA ZADA IMANUKA NAQOLTA MIN HAALIN ILAA HAALIN. WA IDZA ZAADA YAQINUKA
NAQOLTA MIN MAQOOMIN ILAA MAQOOMIN.
[Ketika imanmu bertambah, maka kamu akan berpindah daru satu keadaan pada
keadaan yang lain. Dan ketika yakinmu bertambah, maka kamu akan berpindah dari
satu makom (kedudukan) pada makom (kedudukan) yang lain].
9) ASYARI’ATU
LAKA HATTA TATHLUBUHU MINHU. WAL HAQIQOTU LAHU HATTA TATHLUBUHU BIHI LAHU JALLA
WA ‘AZZA HAITSU LAA HIINA WA LAA AINA.
[Syari’at itu bagimu hingga kamu mencarinya dari-NYA. Hakikat itu
bagi-NYA hingga kamu mencarinya dengan-NYA bagi diri-NYA Yang Maha Agung dan
Mulia tidak terwaktu dan tertempat].
10) FAS SYARI’ATU LAHAA HUDUUDUN WA JIHAATUN, WAL
HAQIQOTU LAA HADDA WA LAA JIHATA.
[Maka syari’at itu punya batasan dan arah, dan hakikat itu tidak ada
batas dan arahnya].
11) AL QOOIMU MA’AS SYARI’ATI TAFADLULUN ‘ALAIHI
BIL MUJAHADATI, WAL QOOIMU MA’AL HAQIQOTI TAFADLULUN ‘ALAIHI BIL MINNATI, WA
SYATTAANA BAINAL MUJAHADATI WAL MINNATI .
[Yang beribadah (bersama) dengan syari’at itu (menjadi) anugerah dengan mujahadah
(sungguh-sungguh), dan yang beribadah (bersama) dengan hakikat (menjadi)
anugerah dengan pemberian Allah, dan jauh banget (perbedaannya) antara mujahadah
(sungguh-sungguh) dengan minah (pemberian Allah swt)].
12) AL QOOIMU MA’AL MUJAHADATI MAUJUDUN BILLAHI
TA’ALA, WAL QOOIMU MA’AL MINNATI MAFQUUDUN.
[Yang beribadah dengan mujahadah (sungguh-sungguh) berada dengan
Allah Ta’ala, dan yang beribadah dengan minnah (pemberian) sudah sirna].
13) AL A‘MALU MUTA’ALIQUN BISY SYAR’I, WAT
TAWAKKULU MUTA’ALLIQUN BIL IMAN, WAT TAUHIDU MUTA’ALLIQUN BIL KASYFI.
[Amal-amal itu berhubungan dengan syari’at, tawakal itu berhubungan
dengan iman, dan tauhid itu berhubungan dengan kasyaf (terbukanya
pengetahuan ilahiyah)].
14) AN NAASU TAAIHUUNA ‘ANIL HAQI TA’ALA BIL
‘AQLI WA ‘ANIL AKHIROTI BIL HAWAA.
[Manusia bingung dengan akalnya dari (mengenal) Allah Yang Maha Benar dan
Maha Agung, dan nafsunya dari (mendapatkan) akhirat].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar