Rabu, 21 Desember 2011

Latar Belakang Yayasan Ponpes Pesambangan Jati


Latar Belakang
Sejak zaman para wali, Cirebon merupakan suatu daerah pengembangan dakwah islamiyah yang maju pesat. Kemajuan yang di capai menjadi tolok ukur yang sangat penting dalam perkembangan masyarakat Cirebon saat ini. Berawal dari Pesantren Pesambangan Jati di Giri Amparan Jati, sekarang Astana Gunung Jati, Islam diperkenalkan ke seluruh Nusantara. Keberhasilan ini tentunya tidak lepas dari peranan para mubalig yang tergabung dalam lembaga Wali Sanga. Para Wali meninggalkan beberapa pondok pesantren sebagai warisan strategi dakwahnya. Hingga saat ini, Pondok Pesantren masih menjadi media yang sangat strategis dalam upaya membentuk manusia yang berkualitas berlandaskan iman dan taqwa.
Pusat multi kegiatan yang kompleks di Giri Amparan Jati kemudian melahirkan  pusat pendidikan dan dakwah Islam yang sangat terkenal dengan nama Pesantren Pesambangan Jati. Pesantren Pesambangan Jati yang berada di Giri Amparan Jati ini telah melahirkan banyak kader Islam yang handal dan profesional dalam bidangnya dan telah berhasil membangun Cirebon yang multikultur. Sebagai contoh, misalnya Pangeran Walangsungsang terkenal dengan sebutan Mbah Kuwusangkan karena keahliannya dalam bidang tatanegara. Syarif Hidayatullah terkenal dengan Sunan Gunungjati karena keahliannya dalam bidang pemerintahan. Nyi Mas Larasantang terkenal dengan sebutan Syarifah Mudaim karena karena beliau seorang perempuan bangsawan yang selalu berdzikir. Syarif Abdurrohman terkenal dengan sebutan Pangeran Kejaksan karena profesinya sebagai Jaksa Pepitu. Semua ini lahir dari dan dengan Pesantren Pesambangan Jati di Giri Amparan Jati sebagai lembaga pendidikan yang menjadi basisnya, dan pergerakan dakwah Islam di Cirebon terus berlanjut hingga saat ini.

Tidak ada komentar: